Jumat, 02 Desember 2016

praktikum kimia dasar



I.   Tujuan
Tujuan melakukan uji  makanan adalah :
·         Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat;
  • Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber karbohidrat;
  • Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak;
  • Mengelompokan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber lemak;
  • Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein;
  • Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber protein.
II.     Dasar Teori
Agar tubuh sehat dan tumbuh secara normal, ada enam macam zat makanan yang dibutuhkan, yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air. Keenam zat makanan tersebut dapat kita peroleh dari berbagai bahan makanan.
Makanan biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktifitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi dan membantu pertumbuhan badan dan otak.
Suatu bahan makanan dapat mengandung satu atau lebih zat makanan. Tetapi bahan makanan akan mengandung zat makanan tertentu saja dalam jumlah yang banyak sehingga suatu bahan makanan merupakan sumber zat makanan tertentu.
Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks.

A.karbohidrat
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui proses fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari  karbondioksida berasal dari udara dan air dari tanah.
Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa, disamping itu pula dihasilkan oksigen yang lepas di udara. Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Dalam bentuk sederhana formula umum karbohidrat adalah CnH2nOn.
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana merupakan karbohidrat yang banyak mengandung gula. Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida, disakarida, gula alkohol, dan oligosakarida. Sedangkan karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang banyak mengandung serat.
Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida dan serat. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
Sebagai sumber energi, karbohidrat menyediakan energi bagi tubuh. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori, sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi, sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak.
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh. Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen (“pati hewan”) dan sel lemak yang menyimpannya sebagai lemak.
Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.
B. Lemak
Lemak sama dengan minyak. Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai bahan makanan, seperti bahan makanan yang berasal dari hewan dan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.
Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging, jeroan, krim, susu, mentega, dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan yang mengandung lemak adalah minyak goreng, margarin, kacang tanah, kemiri, dan lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air menguap sehingga kertas akan kering kembali, maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak menguap. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. Ciri-ciri ini dapat dijadikan pedoman untuk pengujian sederhana tentang ada tidaknya lemak dalam suatu bahan makanan.
Senyawa-senyawa lemak berdasarkan komposisi kimianya dibedakan menjadi tiga golongan yaitu :
  • Lemak sederhana. Tersusun oleh trigliserida yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam lemak. Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin, malam atau plastisin (lemak sederhana yang padat pada suhu kamar) dan minyak (lemak sederhana yang cair pada suhu kamar).
  • Lemak campuran. Merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak seperti fosfat, protein, dan glukosa. Misalnya lipoprotein yang merupakan gabungan antara lipid dengan protein. Fosfolipd yang merupakan gabungan antara lipid dengan fosfat.
  • Derivat lemak. Merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid. Misalnya kolesterol, asam lemak, sterol dan gliserol. Kolesterol merupakan komponen utama pada membran sel hewan dan juga merupakan precursor (senyawa pemula) untuk membuat hormone steroid, seperti kortikosteroid dan hormone seks. Di dalam hati kolesterol digunakan untuk mensintesis asam empedu, asam kolat, dan beberapa garam empedu untuk penyerapan lemak. Contoh derivate lemak yang lain adalah asam lemak yang merupakan asam organik dalam bentuk lemak, baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan.
Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua. Pertama, asam lemak jenuh tubuh dan bersifat non esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan umumnya berwujud padat pada suhu kamar. Asam lemak jenuh berasal dari lemak hewani, misalnya mentega dan gajih. Kedua, asam lemak tidak jenu, bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan umumnya berwujud cair pada suhu kamar. Asam lemak tidak jenuh berasal dari lemak nabati, misalnya minyak goreng, minyak kedelai, dan minyak  jagung.

Lemak mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut :
  • Sebagai sumber tenaga yang paling besar untuk satuan berat yang sama dibandingkan bahan makanan lain,
  • Pembawa zat-zat makanan yang esensial,
  • Pelindung alat tubuh yang lunak,
  • Melindungi tubuh dari suhu yang rendah,
  • Bahan penyusun membran sel,
  • Penahan rasa lapar karena pencernaan lemak membutuhkan waktu yang lama.
C. Protein
Uji protein dilakukan guna mengetahui kandungan bahan makanan yang mengandung protein. Istilah protein berasal dari kata Yunani proteos yang berarti yang utama atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder (1802-1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme.
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, sebagian ada didalam otot, seperlima di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein. Di samping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain yaitu membangun serta memelihara sel-sel jaringan tubuh.
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan, perkembangan, mengganti bagian yang rusak, dan sebagainya.
Menurut sumbernya, protein dibagi menjadi dua golongan, yaitu protein hewani berasal dari hewan, dan protein nabati berasal dari tumbuhan. Protein hewani merupakan protein sempurna karena mengandung asam amino esensial. Protein hewani dapat diperoleh dari daging, ikan, susu, dan telur. Protein nabati merupakan protein tidak sempurna karena kandungan asam amino esensialnya kurang lengkap, jumlahnya kurang untuk memenuhi keperluan tubuh, kecuali dari kacang-kacangan terutama kedelai. Protein nabati dapat diperoleh dari padi-padian, kacang-kacangan, dan sayuran. Perlu diketahui protein tidak dapat dibuat atau disimpan sebagai cadangan tubuh,  jadi harus dikonsumsi secara teratur.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

III.     Alat dan Bahan
1.    Uji  Karbohidrat
·         Plastik pring 1 buah
·         Pipet 1 buah
·         Pisang 1 iris kecil
·         Apel 1 iris kecil
·         Nasi 2-3 butir
·         Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
·         Tahu putih 1 iris kecil
·         Margarin seujung sendok
·         Biskuit 1 potong kecil
·         Tepung terigu 1 sendok kecil
·         Gula pasir 1 sendok kecil
·         Kentang 1 iris kecil
·         Lugol
2.    Uji lemak
·           Piring plastik 1 buah
·           Pipet 2 buah
·           Kertas coklat sampul buku ukuran 10 x 10 cm 10 lembar
·           Lampu senter
·           Sendok 1 buah
·           Kemiri 2 butir
·           Margarin 1 sendok kecil
·           Wortel 1 buah
·           Seledri 1 tangkai
·           Singkong kering 1 iris
·           Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 butir
·           Santan 1-3 sendok teh
·           Minyak goreng 5 mL
·           Susu 1-3 sendok teh
·           Air 5 mL

3.    Uji protein
·           Piring plastik 1 buah
·            Pipet 2 buah
·           Cangkir plastik 1 buah
·           Sendok makan 1 buah
·           Korek api 1 dus
·           Spirtus
·           Penjepit tabung reaksi
·           Kertas label
·           Air 10 mL
·           Putih telur yang telah direbus 1 iris kecil
·           Roti 1 iris kecil
·           Tempe 1 iris kecil
·           Daging ayam 1 iris kecil
·           Bulu ayam 1 helai
·           Seledri 1 tangkai
·           Kangkung 1 batang

IV.     Prosedur kerja
*      Uji karbohidrat
1.      Susun semua makanan di atas piring  yang akan di uji dan di beri nama.
2.      Tetesi satu persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang di tetesi lugol.
*      Uji lemak
1.    Buatlah dua buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan ukuran 10x10 cm2
2.    Ambil pipet, isap air dengan pipet dan teteskan diatas salah satu kertas coklat
3.    Ambil pipet lain, isap minyak dengan pipet dan teteskan diatas kertas coklat lainnya
4.    Biarkan kedua kertas tersebut selama sekitar sepuluh menit. Setelah itu hadapkan kedua kertas tersebut kecahaya dan amati perbedaan.
5.    Ambilah 8 kertas coklat lainnya dan lakukan hal sama untuk 8 bahan makanan yang akan diuji. Dan bandingkan dengan kedua kertas yang telah diamati terlebih dahulu.
*      Uji protein
1.    Nyalakan spirtus, jepitlah bulu ayam dengan penjepit tabung reaksi, kemudian bakarlah diatas spirtus. Amati dan jelaskan bau yang ditimbulkan.
2.    Jepitlah satu per satu bahan yang akan diuji, kemudian bakarlah diatas spirtus. Dan amati baunya apakah sama dengan bulu ayam atau tidak.
3.    Buatlah kesimpulan, manakah bahan makanan yang mengandung protein berdasarkan uji pembakaran


V.     Hasil pengamatan
1.      Uji karbohidrat
No
Nama makanan yang di uji
Hasil pengujian
1.
Nasi
Positif
2.
Tepung terigu
Positif
3.
Kentang
Positif
4.
Pisang
Positif
5.
Biskuit
Positif
6.
Apel
Positif
7.
Mentega
Negatif
8.
Tahu
Positif
9.
Gula
Negatif
10.
Telur
Negatif

2.      Uji lemak
No.
Makanan yang di uji
Hasil pengujian
1.
Kemiri
Positif
2.
Seledri
Negatif
3.
Wortel
Positif
4.
Margarin
Positif
5.
Ubi singkong
Negatif
6.
Kacang tanah
Positif
7.
Susu
Negatif
8.
Santan
Positif
3.      Uji protein
No.
Makanan yang di uji
Hasil pengujian
1.
Roti
Negatif
2.
Telur
Positif
3.
Tempe
Positif
4.
Seledri
Negatif
5.
Kangkung
Negatif
6.
Daging ayam
Positif
VI.     Pembahasan
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum). Bila makanan yang ditetesi lugol berubah menjadi biru hitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin gelap warnyanya berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Pembakaran bulu ayam adalah metode  yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka bau nya akan sama dengan bau bulu ayam yang telah dibakar.
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.

VII.     Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
*    Bahan makanan yang mengandung protein akan memiliki bau/aroma yang sama dengan bulu ayam yang telah dibakar .
*    Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berubah warna menjadi ungu hingga kehitam-hitaman maka bahan makanan tersebut mengandung amilum/ karbohidrat.
*    Jika makanan yang diuji menembus kertas coklat/kertas copy, maka makanan yang diuji mengandung lemak.



VIII.     Daftar Pustaka 
Modul Praktikum Kimia Dasar.
http://play-fume.blogspot.co.id/2014/08/uji-makanan-karbohidrat-protein-lemak.html, di akses pada hari  Rabu tanggal 19 Oktober 2016 pukul 16.33 WIB.
http://praktikumbiologi.com/contoh-laporan-praktikum-biologi-uji-kandungan-bahan-makanan/, diakses pada hari Rabu tanggal 19 Oktober 2016 pukul 16.35 WIB.